Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengirimkan 428 bus untuk fasilitas PON XX Papua ke tiga lokasi. Bus-bus itu rencananya tiba di Papua pada awal September 2021.

Sejumlah kementerian dan lembaga mulai mengirimkan logistik yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang akan berlangsung pada Oktober 2021. Kementerian Perhubungan mengirimkan sebanyak 428 unit bus menggunakan kapal, Polri juga mengirimkan mobil dan motor untuk fasilitas pengamanan.

Pada Selasa, 24 Agustus, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melepas keberangkatan kapal KM Dharma Kencana VII dari Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal itu membawa sebanyak 316 bus dengan tujuan Pelabuhan Jayapura dan direncanakan akan tiba pada awal September 2021.

Tiga hari sebelumnya, yakni pada Sabtu 21 Agustus, sudah diberangkatkan sebanyak 112 bus dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju ke Timika dan Merauke dengan menggunakan kapal KM Dharma Rucitra I. Rencananya, kapal itu akan tiba di Timika pada Sabtu (28/8/2021), dan tiba di Merauke pada Selasa 31 Agustus 2021.

Bus-bus ini ini kelak akan mendukung pergerakan transportasi para atlet dan tim ofisial di tiga tempat penyelenggaraan PON XX yaitu di Jayapura, Timika, dan Merauke. Menhub Budi Karya menjelaskan, selain mengirim bus, Kemenhub juga menyediakan sebanyak 515 awak bus. Sebanyak 261 dari 515 orang tersebut merupakan pengemudi yang direkrut dari penduduk Provinsi Papua sebagai wujud pemberdayaan masyarakat asli Provinsi Papua.

Selain untuk mendukung pelaksanaan PON, bus, dan awak bus yang disediakan Kemenhub juga akan digunakan untuk mendukung penyelenggaraan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua, yang diselenggarakan sesudah PON. Sebanyak 160 unit bus tersebut akan dimodifikasi dengan membuat ramp on/off dengan kemiringan yang sesuai, untuk digunakan para atlet Peparnas yang menggunakan kursi roda.

Lebih lanjut, Menhub mengungkapkan, setelah pelaksanaan PON dan Peparnas di Papua, sebagian bus tersebut akan dimanfaatkan untuk melayani angkutan perintis, perkotaan, yang pengelolaannya diserahkan ke Damri.

“Damri di Papua itu punya fungsi dua, bukan hanya angkutan orang, melainkan juga untuk mengangkut barang yang dibawa orang-orang Papua ke pasar, jadi fungsi ekonomi dari Damri di Papua itu sangat tinggi," jelas Menhub Budi.

Selain itu, sejumlah dukungan yang diberikan Kemenhub untuk penyelenggaraan PON XX dan Perpanas di Papua yaitu pembangunan dermaga ponton di kampung Ponton (Yabaso) yang lokasinya tak jauh dari Bandara Sentani dan dua unit bus air yang akan dioperasikan di Danau Sentani. Kemenhub juga melakukan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, pembangunan Terminal Tipe A Entrop Kota Jayapura, dan pembangunan Area Traffic Control System (ATCS) di Kota Jayapura. Pembangunan dermaga ponton dan bus air ini penting sebagai alternatif jalur danau, bila jalur jalan utama mengalami kendala. Maklum, jalan Kota Jayapura menuju ke Sentani dan sebaliknya kebanyakan melalui rute utama.

Turut hadir dalam acara pelepasan, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, dan Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo. Sementara itu dalam rangka dukung pelaksanaan PON XX Papua 2021, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memberikan 51 unit kendaraan mobil dan sepeda motor.

Kepala Korlantas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono mengatakan, ke-51 kendaraan itu dikirim ke Papua pada Selasa, 24 Agustus 2021. Adapun kendaraan yang dikirimkan, di antaranya, delapan unit motor Yamaha MT 25 250 cc dan 30 unit Yamaha Nmax 155 cc, serta 13 unit kendaraan roda empat double cabin.

Sebelumnya, Korlantas Polri sudah mengirimkan 30 unit kendaraan roda dua berupa sepeda motor Yamaha MT 850 cc ke Polda Papua pada 2020. “Sebelumnya pada 2020 kami sudah berangkatkan sebanyak 30 unit kendaraan roda dua. Sehingga total yang kami kirim ada sebanyak 81 unit kendaraan,” kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono di lapangan NTMC Polri, Jakarta, Selasa (24/8/2021).

Istiono berharap unit kendaraan yang dikirimkan ke Papua bisa dibagikan ke beberapa wilayah yang telah ditentukan untuk dioperasionalkan. “Mudah-mudahan pengiriman berlangsung delapan hari untuk sampai ke Papua, bisa segera dioperasionalkan. Dan semoga event di sana berjalan aman dan lancar,” ujar Istiono.

Istiono menambahkan, berbagai ancaman diprediksi baik berupa gangguan Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas, di antaranya, kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas bisa benar-benar diantisipasi. Ia berpesan agar semua yang terlibat dalam penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI 2021 bisa bersinergi, termasuk dengan kementerian dan lembaga. “Serta bagi panitia, mari kita tunjukkan bahwa kita siap mengamankan dan menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan PON XX dan Peparnas XVI 2021,” katanya.

Diketahui, pelaksanaan PON XX Papua akan digelar pada 20 September sampai 16 Oktober 2021 di empat kota di Papua. Setelah penyelenggaran PON, akan dilanjutkan event Peparnas yang digelar satu bulan setelahnya, yaitu 2 sampai 15 November 2021 di dua kota di Papua. (*)