Disnaker Kota Cilegon Beri Pembekalan kepada Ratusan Calon Pekerja Migran
SpiritNews.Media (Cilegon) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon Penyuluhan Bimbingan Jabatan Luar Negeri Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia Kota Cilegon, di Aula Dinas Kominfo Kota Cilegon, Rabu, 4 September 2024.
Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Cilegon Hidayatullah mengatakan, sebanyak 637 warga sudah mendaftar untuk bekerja di tiga negara, yakni Jepang, Korea Selatan dan Jerman.
"Dari 672 yang mendaftar, Jepang menjadi negara tujuan paling favorit, yakni sebanyak 472 orang, disusul Korea Selatan 152 orang dan Jerman 11 orang. Itu mereka yang sudah mendaftar dengan KTP Cilegon," kata Hidayat, sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon.
Menurut Hidayat, pihaknya sudah melakukan verifikasi administrasi. Selain mensyaratkan KTP Cilegon, pendaftar juga harus menyertakan surat izin dari orang tua atau pasangannya.
"Karena pendaftarnya cukup banyak, maka acara pembekalan kami bagi dua gelombang. Pada hari ini 320 orang calon pekerja migran, sisanya kami lanjutkan besok hari," ujarnya.
Adapun tujuan pembekalan ini, kata dia, untuk memberikan informasi kepada calon pekerja migran secara utuh mulai dari posisi apa saja yang disiapkan, kompetensi yang harus dimiliki, hingga bekal apa yang dibawa ke tanah rantau.
"Posisi-posisi kerja di luar negeri ini kan perlu diinformasikan oleh langsung perusahaan penempatan luar negeri. Dalam hal ini kami juga mengundang BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia untuk memberikan pengarahan," katanya.
Setelah mendapat pembekalan, lanjut Hidayat, pihaknya akan langsung menggelar interview. "Di situ kita saring sesuai kebutuhan alokasi anggaran dan partisipasi industri sebab dalam program ini kita melibatkan industri asal Jepang, Korea Selatan dan Jerman untuk memberikan pelatihan, terutama bahasa," jelas Hidayat.
Hidayat berpesan kepada para calon pekerja migran untuk menjalani proses ini dengan sungguh-sungguh. Sebab, katanya, bukan berarti di daerah sendiri tidak ada kesempatan bekerja, tapi ini merupakan kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk berkarier di luar negeri, sekaligus menjadi pahlawan devisa.
"Di Cilegon sejak tiga tahun terakhir, penyerapan tenaga kerja sudah cukup maksimal. Buktinya secara data BPS (Badan Pusat Statistik) pengangguran turun 5,44 persen selama kepemimpinan Pak Wali Helldy Agustian," jelasnya.
Diketahui, pembukaan lowongan kerja ke luar negeri ini merupakan kerja sama Disnaker Kota Cilegon dengan BP2MI. Untuk Korea Selatan, jenis pekerjaan yang dibutuhkan antara lain manufaktur, fishing, shipbuilding dan service estimasi. Estimasi gajinya mencapai Rp21,1 juta.
Sedangkan lowongan kerja ke Jepang, antara lain perawat, caregiver, konstruksi, building manajemen, aviation dan food manufaktur dengan perkiraan gaji Rp12,8 juta sampai dengan Rp23,6 juta.
Selain bekerja, Jepang juga menyediakan magang di sektor mesin dan elektrik, industrian maintenance, automobile repair, perhotelan, fishery and agriculture, serta food service. Sementara di Jerman, lowongan yang dibutuhkan adalah perawat dengan perkiraan gaji mencapai Rp25,5 juta sampai dengan Rp31,1 juta. (red).
"Dari 672 yang mendaftar, Jepang menjadi negara tujuan paling favorit, yakni sebanyak 472 orang, disusul Korea Selatan 152 orang dan Jerman 11 orang. Itu mereka yang sudah mendaftar dengan KTP Cilegon," kata Hidayat, sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon.
Menurut Hidayat, pihaknya sudah melakukan verifikasi administrasi. Selain mensyaratkan KTP Cilegon, pendaftar juga harus menyertakan surat izin dari orang tua atau pasangannya.
"Karena pendaftarnya cukup banyak, maka acara pembekalan kami bagi dua gelombang. Pada hari ini 320 orang calon pekerja migran, sisanya kami lanjutkan besok hari," ujarnya.
Adapun tujuan pembekalan ini, kata dia, untuk memberikan informasi kepada calon pekerja migran secara utuh mulai dari posisi apa saja yang disiapkan, kompetensi yang harus dimiliki, hingga bekal apa yang dibawa ke tanah rantau.
"Posisi-posisi kerja di luar negeri ini kan perlu diinformasikan oleh langsung perusahaan penempatan luar negeri. Dalam hal ini kami juga mengundang BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia untuk memberikan pengarahan," katanya.
Setelah mendapat pembekalan, lanjut Hidayat, pihaknya akan langsung menggelar interview. "Di situ kita saring sesuai kebutuhan alokasi anggaran dan partisipasi industri sebab dalam program ini kita melibatkan industri asal Jepang, Korea Selatan dan Jerman untuk memberikan pelatihan, terutama bahasa," jelas Hidayat.
Hidayat berpesan kepada para calon pekerja migran untuk menjalani proses ini dengan sungguh-sungguh. Sebab, katanya, bukan berarti di daerah sendiri tidak ada kesempatan bekerja, tapi ini merupakan kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk berkarier di luar negeri, sekaligus menjadi pahlawan devisa.
"Di Cilegon sejak tiga tahun terakhir, penyerapan tenaga kerja sudah cukup maksimal. Buktinya secara data BPS (Badan Pusat Statistik) pengangguran turun 5,44 persen selama kepemimpinan Pak Wali Helldy Agustian," jelasnya.
Diketahui, pembukaan lowongan kerja ke luar negeri ini merupakan kerja sama Disnaker Kota Cilegon dengan BP2MI. Untuk Korea Selatan, jenis pekerjaan yang dibutuhkan antara lain manufaktur, fishing, shipbuilding dan service estimasi. Estimasi gajinya mencapai Rp21,1 juta.
Sedangkan lowongan kerja ke Jepang, antara lain perawat, caregiver, konstruksi, building manajemen, aviation dan food manufaktur dengan perkiraan gaji Rp12,8 juta sampai dengan Rp23,6 juta.
Selain bekerja, Jepang juga menyediakan magang di sektor mesin dan elektrik, industrian maintenance, automobile repair, perhotelan, fishery and agriculture, serta food service. Sementara di Jerman, lowongan yang dibutuhkan adalah perawat dengan perkiraan gaji mencapai Rp25,5 juta sampai dengan Rp31,1 juta. (red).
Posting Komentar