News Breaking
Live
wb_sunny

Saling Incar Kursi Juara Umum PON Papua

Saling Incar Kursi Juara Umum PON Papua


Jayapura - Tak terasa Pekan Olahraga Nasional 2021 di Papua segera memasuki pekan terakhirnya. Hingga hari ketujuh sejak dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, sudah 20 cabang dan disiplin menyelesaikan seluruh perlombaannya.

Namun, ada juga yang baru memulainya termasuk cabang renang yang digelar mulai Sabtu (9/10/2021) di Arena Akuatik, Lukas Enembe Sport Complex, Kampung Harapan, Sentani. Renang bersama atletik merupakan dua cabang yang menyediakan medali emas terbanyak dan selalu menjadi lumbung bagi kontingen-kontingen untuk menambah koleksi di daftar klasemen medali PON.

Hingga Sabtu (9/10/2021) pukul 11.00 WIB, Jawa Barat masih setia di puncak klasemen sementara perolehan medali. Juara umum PON 2016 itu telah mengumpulkan total 198 medali dengan perincian 68 emas, 63 perak, dan 67 perunggu.

Tambahan dua emas Jabar didapat dari arena atletik nomor maraton putra atas nama Agus Prayogo dan 20 kilometer jalan cepat putra oleh Hendro. Lomba dilaksanakan di kawasan Kuala Kencana, Kota Timika, Kabupaten Mimika, Sabtu pukul 05.00 WIT. Sehari sebelumnya, Jumat (8/10/2021), Jabar berpesta di arena dayung setelah keluar sebagai juara umum disiplin rowing dengan koleksi tujuh emas. Hari itu rowing telah menyelesaikan seluruh lombanya.

Hasil di Teluk Youtefa, Kota Jayapura ini hanya beda satu keping lebih sedikit dibandingkan PON 2016 ketika Jabar yang menjadi tuan rumah juga keluar sebagai juara umum rowing di Setu Cipule, Kabupaten Karawang. "Ini buah kerja keras dari pembinaan secara berkelanjutan. Bahkan, saat pandemi, tim rowing Jabar tetap melakukan pemusatan latihan di Karawang," kata pelatih rowing Jabar Sjafril, menanggapi kesuksesan anak didiknya di Teluk Youtefa.

Jabar juga panen emas dari arena menembak dengan koleksi total delapan keping. Koleksi emas Jabar diprediksi akan bertambah dari menembak yang akan menggelar final sembilan nomor Sabtu (9/10/2021). Bumi Pasundan merupakan juara umum menembak PON 2016 dengan total emas mencapai 13 keping.

Langkah Jabar dalam klasemen sementara medali PON belum dapat dibendung DKI Jakarta yang tepat berada di bawahnya, yaitu urutan kedua. Atlet-atlet dari kontingen juara 11 kali ini baru menyetor 60 emas, 51 perak, dan 61 perunggu atau total 172 medali. Tambahan emas terbaru disetorkan pelari spesialis jarak jauh putri Odekta Elvina Naibaho dari final nomor maraton 42,195 kilometer, Sabtu pagi. Ini adalah emas ketiga Odekta setelah juara dari lari 5.000 meter dan 10.000 meter.

Nabila Evandestiera turut menjadi bintang DKI dari lantai senam ritmik. Pesenam cantik ini mampu mendulang dua emas bagi tim ibu kota dari final nomor ritmik alat, Gada dan Simpai dalam lomba yang digelar di Istora Papua Bangkit, Sentani, Jumat (8/10/2021). Capaian emas Nabila di Papua lebih sedikit dibandingkan di Bandung saat PON 2016 di mana ia menggondol empat emas dari beregu, nomor perorangan untuk Serbabisa, Gada, dan Simpai. DKI menyapu tiga dari lima emas dari lantai senam ritmik yang telah menyelesaikan lomba, Jumat (8/10/2021). DKI merupakan juara umum cabang senam khususnya disiplin ritmik di PON 2016 setelah menyapu seluruh enam emas yang dilombakan.

Kontingen Jawa Timur menempel ketat posisi DKI. Jatim, juara dua kali PON, berada di posisi ketiga dengan torehan 59 emas, 49 perak 46 keping perunggu. Secara keseluruhan hingga Sabtu pagi, Jatim sudah mengoleksi 155 medali. Jatim juga menguasai matras gulat dengan dua emas lewat dua srikandinya, Candra Marimar (Gaya Bebas 53 Kilogram) dan Shintia Eka Arfenda (Gaya Bebas 50 Kg).

Tuan rumah ketika pekan awal selalu berjaya di tiga besar, kini terlempar ke urutan keempat. Papua masih belum siap bersaing dengan Jabar, DKI, dan Jatim yang merupakan tim-tim favorit juara. Papua sejauh ini sudah mengoleksi 53 emas, 27 perak, dan 46 perunggu atau total 154 medali.

"Saya kira memang sulit untuk melewati tim-tim unggulan. Tetapi saya berharap Papua bisa mempertahankan apa yang sudah mereka capai saat ini hingga ke penutupan nanti. Dengan talenta altet-atlet yang dipunyai, Papua pasti bisa," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali dalam jumpa pers di Media Center Kominfo PON Papua Klaster Mimika, Hotel Grand Mozza, Kota Timika, Senin (4/10/2021).

Atlet-atlet tuan rumah akan mencoba peruntungan dari cabang-cabang yang menyediakan banyak medali seperti atletik, renang, dan menembak. Kejutan terjadi dari cabang catur ketika pecatur senior Indonesia, Grandmaster Cerdas Barus menyumbang sekeping emas bagi Papua dari nomor Catur Cepat Terbatas di venue Ballroom Swissbell Hotel, Kota Merauke, Jumat (8/10/2021).

"Kami bersyukur Cerdas Barus mampu menyumbang emas untuk Papua. Sejak awal bergabung, kami sudah optimistis Cerdas Barus bakal merebut emas," kata Ketua Harian Pengurus Daerah Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Papua Ventje Ropa dalam siaran persnya.

Jawa Tengah lagi-lagi masih bertahan di lima besar klasemen medali dengan 18 emas, 28 perak, dan 31 perunggu. Di urutan 6-8 berturut-turut diisi oleh Bali (15 emas, 11 perak, 19 perunggu), kemudian Riau (11 emas, 14 perak, 11 perunggu), dan Kalimantan Timur (tujuh emas, 20 perak, 27 perunggu).

Di urutan kesembilan ada Lampung dengan torehan tujuh emas, 20 perak, dan 27 perunggu. Pesenam cantik Sutjiati Kelanaritma Narendra mencuri perhatian ketika merebut dua emas. Atlet Lampung blasteran Indonesia-Amerika Serikat itu menyumbang emas dari nomor Bola dan Pita (Ribbon) perorangan dalam lomba di Istora Papua Bangkit, Lukas Enembe Sport Complex, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kota Sentani, Jumat (8/10/2021).

Sementara itu tuan rumah PON 2024, Sumatra Utara berada di urutan sepuluh dengan enam emas, 13 perak, dan 11 perunggu. Provinsi Aceh yang juga menjadi tuan rumah bersama PON 2024 ada di urutan 16 dengan lima emas, empat perak, dan empat perunggu. Pada Jumat (8/10/2021), Aceh berhasil merebut emas pertama dari cabang anggar setelah berpuasa selama 23 tahun.

Di papan bawah klasemen, sebanyak enam provinsi masih harus berjuang untuk merebut sekeping emas dari perhelatan PON Papua. Keenamnya adalah Papua Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Maluku Utara, dan Sulawesi Barat.

Secara keseluruhan Panitia Besar PON Papua sudah mendistribusikan total 1.174 medali terdiri dari 365 emas, 355 perak, dan 454 perunggu. Ada total 681 emas, 681 perak, dan 681 perunggu akan diperebutkan oleh 7.039 atlet yang bertanding pada 37 cabang, 56 disiplin pertandingan, dan 681 nomor lomba. Ada 49 venue disiapkan di empat klaster penyelenggaraan PON Papua yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Meruke. Mereka akan beradu cepat, adu kuat, dan adu strategi untuk merebut setiap keping medali PON Papua yang akan ditutup secara resmi pada 15 Oktober 2021 nanti di Stadion Lukas Enembe.

Sejauh ini seluruh pertandingan dilaksanakan dengan protokol kesehatan sangat ketat, baik bagi atlet, ofisial, maupun penonton. Seluruh lomba dapat dilihat secara langsung oleh masyarakat dan mereka harus mengikuti kebijakan menempati hanya 25 persen dari kapasitas total tiap venue. Agar dapat memasuki arena lomba, setiap penonton wajib menunjukkan kartu vaksin telah disuntik dosis pertama dan kedua. Kemudian harus memakai masker selama menonton lomba serta menjaga jarak. Torang Bisa! (InfoPublik.id)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar