News Breaking
Live
wb_sunny

Miris, Ratusan Pegawai Non PNS di DPRD Banten Tak Terima Honor

Miris, Ratusan Pegawai Non PNS di DPRD Banten Tak Terima Honor

BANTEN - Sebanyak 167 tenaga kerja sukarela (TKS) di DPRD Provinsi Banten merasa kecewa. Pasalnya mereka tidak menerima honor atau gaji. Padahal besaran honor Non PNS/ TKS di Provinsi Banten adalah Rp900.000 per bulan untuk lulusan SLTA, Rp1,5 juta untuk lulusan S1 dan Rp2,250 juta untuk S2.

Pegawai TKS di DPRD Banten yang enggan menyebutkan namanya,  kepada  awak media  menuturkan bahwa ia kecewa dengan perlakuan ini. Menurutnya sekira 167 orang tidak digajih, hal itu yang membuat para TKS bertanya-tanya, apakah karena banyaknya pegawai TKS baru, atau sebab TKS di DPRD Banten semakin bertambah, entah melalui siapa masuknya.

"Saya cuma berharap agar gajih/honor bulan september 2021 ini dibayarkan, walaupun hanya setengahnya, sebab itu hak kami, sekitar 167 TKS semua tidak di gajih, sedangkan kami meminta hasil print out absen namun tidak bisa menunjukan." paparnya.

Sekretaris DPRD Banten (Sekwan) Deden Apriandhi saat dikonfirmasi awak media, mengarahkan untuk menghubungi Kabag Umum dan dan Kabag Kepegawaian.

"Mengenai hak itu, silahkan hubungi langsung aja ke Kabag umum dan Kepegawaian, Pak Baehaki dan Pak Emboy," ujarnya.

Ditempat yang berbeda, Kabag Kepegawaian di DPRD Banten Emboy saat di konfirmasi di ruang kerjanya, membenarkan adanya ratusan TKS yang tidak menerima gajih, ia mengatakan bahwa hal ini sengaja di lakukan untuk memberikan shock teraphy agar kedepan kerjanya lebih ditingkatkan lagi, menurut Emboy semua yang tidak di gajih itu karena tidak masuk kerja dan terbukti dari list absen, dibawah 50% tidak diberikan gajih/honor.

"Ya hal ini sebagai langkah untuk menertibkan para pegawai di lingkungan DPRD Banten, agar pegawai semua kerja dengan maksimal, intinya jangan kerja berleha-leha, masa tidak kerja mau di gajih, kan enak bener yaa, saya juga mau kalau begitu mh, gk kerja tapi di gajih, mengenai anggaran gajih yang tidak di berikan itu, ya anggaranya dikembalikan lagi ke kas negara," ujarnya saat di temui media di ruang kerjanya. Selasa (28/09/21).

Sementara Kabag Umum di DPRD Banten Baehaki saat dikonfirmasi diruang kerjanya, ia tidak ada ditempat, menurut staf nya, pagi ini beludikonfirmasi via hp, itu pun sama, hp nya sulit di hubungi. 

"Maaf  teh  dari pagi saya belum ngelihat pak Baehaki," akunya.

Diketahui, Gubernur Banten sudah melarang OPD untuk mengangkat TKS baru sejak tahun 2018. Praktiknya, larangan itu tidak dipatuhi. Setiap pejabat baru selalu ada penambahan TKS dengan alasan untuk mengkaver kegiatan.(Wie)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar