News Breaking
Live
wb_sunny

Jaminan PON Papua Berlangsung Aman

Jaminan PON Papua Berlangsung Aman


Jakarta - Dalam pertemuan antara Ketua Umum KONI Pusat dan pimpinan redaksi media massa nasional secara daring pada 10 September 2021, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman meminta para peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 Papua tak perlu khawatir soal masalah keamanan. Pengamanan ketat akan dilakukan, baik sebelum, selama, dan sesudah PON berlangsung.

Marciano mengaku, KONI dan Panitia Besar PON telah menjalin hubungan erat dengan Pangdam XII/Cendrawasih dan Kapolda Papua untuk masalah keamanan. Namun demi menguatkan tingkat keamanan serta konsentrasi para atlet dan ofisial sepanjang pelaksanaan PON Papua, setiap kontingen diperbolehkan membawa pengamanan internal dari daerahnya masing-masing. Personel pengawalan bisa berasal dari Polda maupun Kodam di masing-masing daerah.

Personel pengamanan internal ini sebenarnya lebih untuk menjembatani informasi antara kontingen dan pihak keamanan berwenang di Papua. Para pengawal ini yang akan koordinasi dengan Polda Papua, Kodam Cendrawasih, dan Badan Intelijen Daerah Papua, andai saja ada isu-isu keamanan yang belum dipastikan kebenarannya.

"Mereka ini akan menjadi semacam liaison officer (LO). Jumlah pengamanan internal ini akan disesuaikan dengan jumlah kontingen. Namun tidak lebih dari 10 sampai 15 orang," tutur Marciano, menjawab pertanyaan wartawan pada acara itu.

Sementara itu, dari informasi yang diperoleh, pasukan TNI-Polri yang dikerahkan untuk pengamanan PON Papua mencapai 9.986 orang. Ribuan aparat tersebut akan disebar di empat daerah penyelenggaraan PON, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika.

"Pola pengamanan yang kami lakukan adalah kami menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat terutama di venue-venue maupun akomodasi atlet," ujar Karo Ops Polda Papua Kombes Tri Atmodjo Marawasianto, pada Kamis (9/9/2021).

Karo Ops Polda Papua itu mengatakan, pangamanan yang dikerahkan melibatkan 1.686 orang pasukan Korps Brigade Mobil (Brimob) se-Nusantara. Kemudian Polda Papua juga menerjunkan 5.500 anggotanya. Sementara itu, TNI juga mengerahkan sekitar 2.800 anggota untuk membantu tugas pengamanan di PON Papua. Dengan demikian, total pasukan pengamanan yang berjaga mencapai 9.986 orang.

Selain itu Asisten Kapolri bidang Operasi Irjen Imam Sugianto meyakinkan bahwa pengamanan akan melibatkan seluruh unsur kepolisian, termasuk Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri. "Minggu depan(pasukan mulai ditambah) saat operasi pengamanan POM dilaksanakan, 18 September 2021. Semua unsur kepolisian dilibatkan," kata Imam, saat menjawab terkait pengerahan Densus 88 dalam pengamanan PON Papua pada Kamis (9/9/2021).

Sementara itu Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, pihaknya bakal lebih ekstra mengamankan gelaran PON untuk mengantisipasi ancaman gangguan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau kelompok kriminal bersenjata (KKB). "Kita akan melakukan pagar betis. Di samping itu, kami juga sudah minta penambahan kekuatan, khususnya dari Satgas Nemangkawi," ujarnya.

Kapolda Papua menyebut, pihaknya telah menangkap salah seorang pimpinan KKB yang kerap melakukan aksi pembunuhan di wilayah Yahukimo beserta sejumlah anggotanya yang lain. Tindakan ini membuat kondisi di Yahukimo kembali kondusif. "Terkait dengan isu keamanan, secara menyeluruh di Papua ini dalam tiga bulan terakhir sudah sangat tenang, walaupun beberapa Minggu lalu ada kejadian di Yahukimo yang sedikit mengganggu Kamtibmas. Namun hal ini sekarang sudah kondusif," tutup Kapolda Papua.

Sedangkan Roi Letlora, Ketua II Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON), memberikan jaminan keamanan kepada seluruh kontingen yang hadir di PON Papua. Roi menekankan, situasi di lokasi-lokasi pertandingan yang akan digunakan dalam PON Papua diyakini bebas dari gangguan keamanan.

Roi menjelaskan, beberapa kejadian, termasuk kerusuhan dan rentetan penembakan oleh KKB tidak berada dekat dengan venue PON. Begitu pula dengan insiden kebakaran Polsek KP3 Udara Sentani, yang menurutnya, sama sekali tidak ada hubungannya dengan KKB.

PB PON XX memastikan, pengamanan PON Papua berada di bawah koordinasi Polda Papua serta melibatkan Paspampres, TNI/Polri, Badan Siber dan Sandi Negara serta Badan Inteligen Negara (BIN). Tak hanya itu, sistem keamanan juga dilengkapi dengan drone canggih sebagai bagian dari pengamanan.

Sebagai bagian dari langkah antisipasi, PB PON juga menggelar screening kepada lebih dari 17 ribu volunteer, panitia, dan pengisi acara yang terlibat di PON Papua. Screening dilakukan oleh BIN dan Polda Papua sejak satu bulan terakhir. Panitia juga merekrut volunteer asli Papua sekitar venue untuk bersama TNI/Polri menjaga keamanan. (InfoPublik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar