News Breaking
Live
wb_sunny

Nasib Sodetan Ciliwung Terkini

Nasib Sodetan Ciliwung Terkini


Jakarta - Memasuki akhir tahun, masyarakat DKI Jakarta diingatkan lagi ancaman banjir. Aksi bersih-bersih saluran air yang berpotensi sebagai penyumbat aliran air pun lazim dilakukan. Termasuk merevitalisasi Sungai Ciliwung, sebagai salah satu sumber luapan yang membuat Jakarta rentan banjir.

Urusan Sungai Ciliwung ini, menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Salah satunya, pemerintah  melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), membuat terowongan atau sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT).

Program sodetan tersebut dimulai 2013 lalu. Namun terhenti di 2017. Kini, di akhir 2021 ini, Kementerian PUPR kembali melanjutkan pembangunan terowongan sepanjang 549 meter, sehingga total panjang sodetan nantinya 1,26 kilometer.

Dalam keterangan tertulis, Rabu (4/8/2021) Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan sodetan ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 m3/detik ke Kanal Banjir Timur, saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulangan 25 tahunan sebesar 508 m3/detik.

“Sehingga Insyaallah akan mengurangi risiko banjir pada beberapa kawasan di hilir Sungai Ciliwung, misalnya Kampung Melayu dan Manggarai,” kata Menteri PUPR saat meninjau lokasi pembangunan Sodetan Sungai Ciliwung bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (4/8/2021).

Menurut Menteri Basuki, pembangunan lanjutan sodetan Ciliwung mengalami perubahan trase sehingga mengurangi panjang terowongan 113 meter dari panjang semula 662 meter menjadi 549 meter saja.

Saat ini pekerjaan sodetan akan segera dimulai dan menyisakan pembebasan 6 bidang tanah seluas 10.494 m2 yang akan dieksekusi oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

“Kalau pembebasan lahan sudah selesai, maka berdasarkan pengalaman sebelumnya, konstruksinya bisa selesai lebih cepat,” kata Menteri Basuki.

Sebagai informasi, pada 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 550 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan dinding penahan tanah Kali Cipinang. Pada TA 2021, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur sepanjang 714 meter yang terdiri dari Zona A berupa bangunan permanen inlet open channel 165 meter dan normalisasi Sungai Ciliwung, Zona B berupa terowongan ganda sodetan dari inlet ke arriving shaft 549 meter, dan dan Zona D normalisasi Kali Cipinang dan KBT.

Pembangunan sodetan Sungai Ciliwung dilaksanakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya- PT. Jaya Konstruksi, KSO dan konsultan supervisi PT. Virama-Supra-TAA, KSO dengan masa pelaksanaan Agustus 2021-Agustus 2023. Alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan (terowongan) dan galian alur untuk menambah kapasitas tampung sungai Cipinang sebesar Rp683,9 miliar.

Proyek Sodetan Sungai Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta dari hulu hingga hilir. Di bagian hulu, Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan 2 bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor yakni Bendungan Ciawi dengan kapasitas tampung 6,05 juta m3 dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,68 juta m3. Progres kedua bendungan ini sudah di atas 75 persen dan ditargetkan selesai November 2021.

Selanjutnya di bagian tengah dikerjakan normalisasi Sungai Ciliwung sejak 2013 hingga 2017 sepanjang 16,2 km dari total 33,7 km. Mulai 2021 dilanjutkan pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 1,2 km dan pengadaan tanah. Kemudian pembangunan Stasiun Pompa Ancol Sentiong kapasitas 50 m3/detik dilaksanakan 2020 – 2022 dengan biaya Rp437,6 miliar serta pembangunan sodetan Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur sepanjang 1,26 km yang sudah kontrak sejak 30 Juli 2021.

Kemudian upaya mengurangi risiko banjir wilayah Jakarta bagian hilir juga dibangun Tanggul Pantai untuk pantai dan muara sungai yang kritis sepanjang 46,2 km. Tanggul yang telah dikerjakan sepanjang 13 km dan rencananya akan dikerjakan sepanjang 33,2 km yang terbagi menjadi 2 yakni Kementerian PUPR (10,8 km) dan Pemprov DKI Jakarta (22,4 km). Pada 2021, Kementerian PUPR mengerjakan tanggul sepanjang 3,8 km. (*)

(Foto Ilustrasi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau area sodetan Sungai Ciliwung, Agustus 2021. Dok. Kementerian PUPR)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar