News Breaking
Live
wb_sunny

Mendes PDTT akan Terlibat dalam Film Pendek Tentang Pandemi COVID-19

Mendes PDTT akan Terlibat dalam Film Pendek Tentang Pandemi COVID-19


Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, akan terlibat dalam pembuatan sebuah film pendek yang menceritakan tentang kesadaran masyarakat terhadap Pandemi COVID-19 di desa.

Mendes PDTT memastikan dirinya bersedia ikut ambil bagian dalam film ini dibuat oleh PT Paramitha Diva Dimensi ini karena terkait dengan kepentingan desa.

“Saya siap saja kalau dianggap layak. Kalau untuk kepentingan desa, saya disuruh apa saja siap,” ujar Mendes PDTT dalam keterangannya di laman resmi kemendesa.go.id pada Selasa (24/8/2021).

Menurut Mendes PDTT, banyak sekali potensi-potensi desa yang harus di ekspose dengan kemasan yang menarik, seperti halnya film.

Dia juga mengakui cukup banyak desa-desa yang sudah membuat film untuk mengenalkan daerahnya, namun dinilai perlu adanya pendampingan agar bisa lebih maksimal dalam mengekspose potensi desanya masing-masing.

“Nah, itu yang mungkin sangat menarik ketika ada pendampingan, sehingga bisa meningkatkan sumber daya mereka kemudian meng-ekspose potensi yang ada dimiliki oleh desa,” jelas dia.

Lebih lanjut Mendes PDTT menjelaskan, film yang sifatnya sudah profesional perlu menyasar desa wisata, baik yang sudah terakses dengan bagus maupun yang belum terakses dalam pembuatannya.

Dengan demikian, ekonomi di desa wisata diharapkan bisa kembali menggeliat karena disokong promosi dari film maupun ketertarikan para penontonnya.

“Hampir setiap daerah ada wisata unggulan, yang paling kuat adalah wisata alam dan ini yang perlu di eksplorasi,” imbuh dia.

Pendiri dan pemilik PT Paramitha Dimensi, Paramitha Rusady, mengatakan pihaknya mengajak Mendes PDTT untuk terlibat dalam film buatannya karena mengetahui seluk beluk mengenai desa.

Dalam film tersebut, Mendes PDTT diharapkan bisa ikut terlibat sebagai pemeran atau paling tidak memberi kata pengantar.           

“Kebetulan kami mengambilnya desa. Desa itu menarik sekali, ada kultur, dialek bahasa. Kadang-kadang kalau kita nonton film biasa, tapi ketika bawa dialek bahasa sebuah desa itu pasti akan jadi lebih menarik,” tutur dia.

(Foto: Biro Humas Kemendes PDTT/InfoPublik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar