News Breaking
Live
wb_sunny

Harimau Sumatera “Sipogu” Dilepasliarkan di Hutan Lindung Pasaman Barat Sumbar

Harimau Sumatera “Sipogu” Dilepasliarkan di Hutan Lindung Pasaman Barat Sumbar


SUMBAR – Satu ekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) bernama “Sipogu” dilepasliarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, di lanskap Panti Batang Gadis Kawasan Hutan Lindung Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)

Kepala BKSDA Sumatera Barat Ardi Andono mengatakan, Harimau Sumatera berjenis kelamin betina ini merupakan satwa yang diselamatkan di Perkebunan PT. PMS oleh BKSDA Sumbar pada 19 Juli 2021, dengan menggunakan kandang jebak atau boxtrap.

“Kegiatan pelepasliaran satwa dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dengan menerapkan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan dampak negatif baik pada satwa, habitat serta masyarakat,” ujar Kepala BKSDA Sumbar dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik pada Jumat (30/7/2021).  

Lebih lanjut Kepala BKSDA Sumbar menjelaskan, lanskap Panti Batang Gadis Kawasan Hutan Lindung Pasaman Barat memenuhi kriteria sebagai lokasi pelepasliaran Harimau Sumatera.

Dia juga memastikan pihaknya terus melakukan pemantauan kondisi kesehatan dan perilaku “Sipogu” menuturkan sejak diselamatkan dari lokasi konflik hingga menjelang dilepasliarkan ke habitat alamnya.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, Tim Medis Lembaga Konservasi Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) menyatakan bahwa Harimau Sumatera “Sipogu” dalam kondisi sehat dengan sifat liar yang masih terjaga sehingga direkomendasikan untuk dilakukan pelepasliaran ke habitat alamnya,” jelas dia.

Menurut Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, kegiatan pelepasliaran dilakukan bertepatan dengan perayaan Global Tiger Day 2021, yang diawali dengan penandatanganan “Piagam Kesepakatan Bersama Para Pihak Untuk Kelestarian Harimau Sumatera di Kabupaten Pasaman Barat” pada 29 Juli 2021, di Kantor Bupati Pasaman Barat.

Kesepakatan ini ditandatangani oleh Bupati Pasaman Barat, Kepala BKSDA Sumbar, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pasaman Barat, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0305/Pasaman, Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan Lindung (KPHL) Pasaman Raya, Wali Nagari, perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh adat, serta pemegang izin HGU perkebunan PT. Pasaman Marama Sejahtera (PT. PMS).

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK  Wiratno menambahkan pihaknya terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk mencegah dan menanggulangi konflik yang terjadi antara manusia dan satwa liar, terutama Harimau.

“Ketika konflik terjadi, sering satwa liar menjadi korban sehingga diperlukan kesadaran masyarakat yang berada di sekitar habitat Harimau bahwa apabila daerahnya merupakan area rawan konflik maka segera laporkan ke BKSDA terdekat agar mendapatkan arahan terkait upaya mitigasi dan penanganan konflik satwa liar,” kata dia. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar