Dubes Negara Sahabat Apresiasi Penataan Jalur Sepeda di Jakarta
Jakarta - Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersama Duta Besar Denmark, Lars Bo Larsen, Duta Besar Kanada, Cameron MacKay, Wakil Duta Besar Belanda, Ardi Stoios-Braken, serta Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Igor Driesmans, menikmati suasana pagi hari Ibu Kota dengan bersepeda. Pengawasan dari Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kawasan Sudirman - Thamrin, dan berakhir di Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Kamis (11/3/2021).
Saat bersepeda, Gubernur DKI Anies terlihat bercengkrama dengan para Duta Besar negara sahabat. Hal ini menarik secara nyata oleh Duta Besar Denmark, Lars Bo Larsen, yang menikmati perjalanan tersebut.
"Saya orangnya suka bersepeda dan itu tidak masalah di saat gerimis pun tetap dilakukan. Meskipun ada perasaan berbeda di saat musim penghujan, tapi saya suka udara segar saat pagi hari. Saya tentu menikmati bersepeda bersama Gubernur Anies Baswedan. Saat berkendara bersama, saya menikmati penjelasan beliau dalam ruang terbuka publik sekaligus fasilitas transportasi umum yang terus diupayakan terintegrasi, "ujar Dubes Lars Bo Larsen.
Lars juga berpendapat, dalam suasana pandemi ini, masyarakat harus meningkatkan imunitas kita untuk berolahraga, seperti bersepeda.
Menurut perkembangannya, moda transportasi sepeda di Jakarta sangat potensial mengingat budaya masyarakat untuk bersepeda sangat tinggi beberapa sejak tahun lalu.
"Ini harus ditingkatkan dan ini peluang bagi Jakarta untuk mewujudkannya, seperti penataan jalur yang lebih banyak lagi. Saya berharap, target Pemprov DKI Jakarta untuk penataan jalur sepeda segera terealisasi," tambahnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Duta Besar Kanada, Cameron MacKay yang mengaku suka bersepeda saat HBKB setiap hari Minggu sebelum terjadi pandemi COVID-19.
Dubes Cameron menjelaskan, Jakarta telah berbenah dalam tiga tahun untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan transportasi umum, khususnya jalur sepeda.
"Saya bersepeda di Jakarta, jika kita bersepeda di kota ini, Jakarta adalah Metropolitan yang besar. Di kota ini tersedia area terbuka hijau, kita bisa berjalan kaki menikmati suasana di trotoar, bisa juga dengan bersepeda," jelas Dubes Cameron.
Ia juga menilai, Jakarta sangat berharga sebagai kota besar sebagai tujuan berwisata, berbisnis, dan berkembang. Hal ini lantaran Pemprov DKI Jakarta konsisten menjaga beberapa kawasan tetap hijau di kawasan perkantoran, seperti fasilitas transportasi umum yang berkualitas, serta keamanan hak pejalan kaki tetap terjaga.
"Saya mengapresiasi Gubernur Anies yang telah menjalankan tugasnya untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi di Jakarta," tambahnya.
Sementara, Gubernur DKI Anies berupaya mendorong masyarakat agar mengubah pola pikir mereka tentang bersepeda dari olahraga atau hiburan menjadi alat transportasi. Di samping itu, Jakarta telah belajar dari inisiatif yang datang dari berbagai kota besar, seperti belajar dari Tokyo, Paris, Brussel, Medellin, dan banyak kota lainnya yang terkait dengan jalur sepeda.
"Ini adalah transformasi sederhana, tetapi mengubah cara kita memandang bersepeda. Kita semua mengharapkan kolaborasi yang kuat untuk berkomitmen dalam menjaga sistem mobilitas yang berkelanjutan, untuk ketahanan perkotaan, serta mencapai target pengurangan 50 persen emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 dan emisi bersih pada tahun 2050, "pungkas Gubernur DKI Anies. (InfoPublik)
Posting Komentar