News Breaking
Live
wb_sunny

MUI Minta Presiden Prancis Macron Cabut Ucapannya dan Minta Maaf

MUI Minta Presiden Prancis Macron Cabut Ucapannya dan Minta Maaf

Presiden Prancis Emmanuel Macron

JAKARTA – Pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menyudutkan agama Islam dapat menyulut permusuhan.

Demikian dikatakan Sekjen Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (28/10/2020).

Menurutnya, kecaman juga datang karena Macron membiarkan penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad oleh majalah satire Charlie Hebdo. 

“Saya meminta Macron agar mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam. Kita tidak bisa menerima alasannya, karena dia menghormati dan melindungi kebebasan berekspressi rakyatnya,” tegas Anwar.

Jika kebebasan bereskpresi tidak dapat ada batasnya, dikhawatirkan dunia akan menimbulkan kekacauan. Maka itu, Macron harus menerapkan konsep kebebasan bereksperesi dengan benar.

“Kita mengingatkan Macron dan masyarakat dunia agar meletakkan konsep kebebasan ditempat yang tepat. Sebab bila tidak, bisa menyeret dunia kepada kekacauan dan permusuhan,” cetusnya

Serta akan memunculkan dendam yang berkepanjangan dan tidak akan kunjung berakhir. Karenanya Macron harus meminta maaf, supaya masalah ini tidak menimbulkan keserasahan.

“Kita mengharapkan agar Macron secepatnya mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam,” imbuh Ketua PP Muhammadiyah itu.

Anwar meyakini jika Presiden Prancis itu mau menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada umat Islam pasti akan dimaafkan.

“Saya yakin dan percaya bila yang bersangkutan mau meminta maaf atas sikap dan tindakannya tersebut. Maka umat Islam tentu pasti akan memaafkannya,” jelasnya.

“Sehingga api permusuhan yang sudah menyala tersebut akan bisa padam secepatnya, karena umat Islam adalah umat yang pemaaf dan cinta damai,” demikian kata Anwar. (Siberindo)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar